Rabu, 13 Februari 2019

Pengertian Istilah Matutinal

Dalam ekologi, matutinal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku karakteristik hewan krepuskular, yaitu ketika mereka aktif secara signifikan selama jam sub-fajar atau dini hari.

Senja remang-remang
Varian istilah matinal juga dapat digunakan sebagai pengganti matutinal (kata matinal paling sering terlihat dalam tulisan-tulisan entomologis). Selama periode senja pagi dan segera sesudahnya, hewan-hewan ini mengambil bagian dalam tugas-tugas penting seperti memindai pasangan, kawin, dan mencari makan.

Perilaku matutinal dianggap adaptif karena mungkin ada sedikit kompetisi antara spesies, dan kadang-kadang bahkan prevalensi makanan yang lebih tinggi selama jam-jam ini. Prilaku ini juga bisa berfungsi sebagai adaptasi anti-predatori dengan tidak beraktivitas pada saat hewan-hewan nokturnal dan diurnal sedang mencari mangsanya.


Relevansi Adaptif

Tekanan seleksi, seperti tingginya aktivitas predator atau rendahnya makanan yang bisa diperoleh mungkin mengharuskan hewan mengubah perilaku mereka untuk beradaptasi.

Seekor hewan yang mengubah waktu hari di mana ia melakukan tugas-tugas penting (misalnya, kawin dan / atau mencari makan) diakui sebagai salah satu perilaku adaptif ini.

Sebagai contoh, aktivitas manusia, yang lebih dominan pada siang hari, telah memaksa spesies tertentu (paling sering mamalia besar) yang tinggal di daerah perkotaan untuk mengubah jadwal mereka ke krepuskuler.

Ketika diamati di lingkungan di mana ada sedikit atau tidak ada aktivitas manusia, spesies yang sama ini sering tidak menunjukkan perubahan temporal yang terjadi di perkotaan. Dapat dikatakan bahwa jika tujuannya adalah untuk menghindari aktivitas manusia, atau aktivitas predator diurnal lainnya, jadwal nokturnal akan lebih aman.

Namun, banyak dari hewan-hewan ini bergantung pada penglihatan, sehingga jadwal matutinal atau krepuskular sangat menguntungkan karena memungkinkan mereka untuk menghindari predasi, dan memiliki cukup cahaya untuk kawin dan mencari makan.


Perkawinan Matutinal
Untuk spesies tertentu, memulai perkawinan selama periode senja pagi hari mungkin adaptif karena dapat mengurangi risiko pemangsaan, meningkatkan kemungkinan menemukan pasangan, dan mengurangi persaingan untuk pasangan, yang semuanya dapat meningkatkan keberhasilan reproduksi.


Adaptasi Anti-Predator
Hewan umumnya lebih rentan selama sanggama (misal, belalang sembah), tidak melakukan perkawinan pada saat aktivitas predator mencari makan mungkin merupakan adaptasi anti predator.

Beberapa spesies bahkan dapat memakan waktu hingga beberapa jam untuk menyelesaikan perkawinan, yang meningkatkan kerentanan ini. Untuk spesies yang bersanggama lebih lama, mengubah jadwal perkawinan mereka juga dapat memberikan cukup waktu bagi jantan untuk benar-benar membuahi betina (mengurangi kemungkinan harus melarikan diri dari predator di pertengahan kopulasi).

Salah satu contoh dari rutinitas perkawinan matutinal ditunjukkan oleh belalang sembah tropis perempuan (Mantis religiosa). Untuk menghindari deteksi dari pemangsa mereka menggunakan kuda-kuda yang berbeda untuk berbaur dengan lingkungannya.

Mereka dapat mengorientasikan diri agar terlihat seperti daun atau batang. Namun, ketika betina siap kawin, mereka akan mengambil posisi berbeda di mana mereka mengekspos kelenjar feromon yang menarik pasangan, dan dalam proses itu harus melepaskan diri dari posisi penyamaran normal mereka.

Seorang pelajar yang hobi belajar dan bercita-cita menjadi orang terpelajar