Jumat, 22 Maret 2019

Cara Berkembang Biak Badak Jawa (Badak Bercula Satu)

Cara Berkembang Biak Badak Jawa (Badak Bercula Satu) - Badak Jawa mungkin merupakan mamalia besar yang paling langka di planet ini, dengan hanya tersisa 60+ ekor di alam liar dan tidak ada di penangkaran.

Cara Berkembang Biak Badak Jawa (Badak Bercula Satu) -
Badak putih (wikipedia)

Karena setiap badak Jawa hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Indonesia, menjadikan spesies ini lebih rentan terhadap kepunahan. Namun, populasi badak jawa telah meningkat secara signifikan selama lima tahun terakhir.

Badak Jawa umumnya berwarna kelabu kehitaman. Panjangnya bisa mencapai 4m dan tinggi 1,7m dengan berat 2,3 ton. Spesies ini memiliki tanduk tunggal berukuran sekitar 25 cm. Bibir atas runcing dan dapat digunakan untuk menangkap makanan dan membawanya ke mulut.


Cara Berkembang Biak

Masih ada kesenjangan besar dalam pengetahuan kita tentang Badak Jawa karena mereka sangat sulit untuk dipelajari. Badak Jawa yang tersisa hidup di hutan yang sangat lebat dan spesies ini tidak pernah dibesarkan di penangkaran.

Untuk alasan ini, umur rata-rata Badak Jawa tidak diketahui, tetapi kemungkinan mereka bisa hidup selama 30 hingga 40 tahun. Hal ini juga diasumsikan bahwa badak betina menjadi dewasa secara seksual ketika mereka berusia 5-6 tahun sedangkan laki-laki pada usia 10 tahun.

Musim kawin Badak Jawa terjadi kira-kira dari bulan Juli hingga November, akan tetapi periode kehamilan tidak diketahui, mungkin sekitar 16 bulan - mirip dengan badak bercula satu.

Badak Jawa adalah hewan soliter, kecuali ketika mereka ingin kawin dan ketika ibu-ibu merawat anak-anak mereka.


Populasi dan distribusi

Badak Jawa secara historis menjelajahi daerah Asia yang luas dari timur laut India melalui Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, dan pulau-pulau Indonesia di Sumatra dan Jawa.

Namun, selama 150 tahun terakhir, jangkauan dan populasinya telah menyusut secara dramatis. Dan sekarang hanya ada satu populasi di taman nasional di Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia.

Populasi mereka telah meningkat selama beberapa tahun terakhir dan sekarang telah mencapai 60an ekor di alam liar.

Pihak berwenang sekarang sedang mempertimbangkan untuk menciptakan populasi kedua untuk mengurangi tekanan di taman nasional Ujung Kulon dan memberi kesempatan lebih besar bagi spesies untuk bertahan hidup dalam jangka panjang.

Badak Jawa terakhir di luar Ujung Kulon meninggal pada tahun 2010 di Cat Tien National Park di Vietnam. Badak ini ditembak dan di ambil tanduknya. Spesies ini secara resmi dinyatakan punah di Vietnam pada tahun berikutnya.

Seorang pelajar yang hobi belajar dan bercita-cita menjadi orang terpelajar